Jiwa Cuan - Pesatnya perkembangan jaman sekarang menghasilkan teknologi yang tidak terduga, contohnya Metaverse.



Metaverse adalah sebuah ruang virtual tiga dimensi di mana setiap orang bisa saling terhubung secara virtual dalam segala aspek kehidupan. Sama seperti internet yang berisi berbagai situs web, Metaverse juga akan menghubungkan beberapa platform. 

Bagaimana Masa Depan Kripto Metaverse? 

Meski saat ini sebagian besar Metaverse bergerak di bidang video game, bukan berarti Metaverse tidak bisa dikembangkan lebih jauh dalam dunia nyata.

Saat ini, berbagai perusahaan besar dunia bahkan mulai melibatkan diri dalam proyek Metaverse. Sebut saja Facebook, platform media sosial terbesar di dunia. Beberapa waktu lalu, Facebook mengubah nama perusahaannya menjadi Meta sebagai langkah awal proyek Metaverse-nya.

Mark Zuckerberg mengumumkan rencananya terhadap masa depan Facebook, di mana platform media sosial ini tidak hanya menghubungkan orang dari aplikasi sosial, tetapi juga dari dunia virtual.

Facebook sudah bereksperimen dengan aplikasi pertemuan berbasis VR yang bernama Workplace dan ruang sosial bernama Horizons. Kedua aplikasi ini menggunakan sistem virtual avatar.

Selain Facebook, Alibaba, perusahaan Cina yang bergerak di bidang perdagangan, juga mulai menyasar pasar Metaverse. Alibaba mendaftarkan merek dagang sejumlah aplikasi terkait Metaverse, yakni Ali Metaverse, DingDing Metaverse, dan Taobao Metaverse.

Di sisi lain, CEO Google, Sundar Pichai, tidak sependapat dengan Mark Zuckerberg dan Alibaba. Menurutnya, masa depan berada di tangan artificial intelligence, bukan virtual. Google sudah mencoba beberapa pendekatan produk virtual dan augmented reality, tetapi keberhasilannya masih terbatas.

Namun, pesatnya perkembangan teknologi serta dorongan digitalisasi yang semakin kuat bisa menjadi kunci utama dalam pembentukan dunia virtual. Tidak akan mengherankan jika dalam beberapa tahun lagi, kita bisa berbelanja menggunakan mata uang kripto di dunia virtual tiga dimensi.