Jiwa Cuan - Arutala perusahaan rintisan berbasis teknologi realitas virtual (virtual reality/VR) dan realitas berimbuh (augmented reality/AR) berambisi untuk mempercepat implementasi metaverse di Indonesia.



CEO Arutala Indra Haryadi, dalam siaran persnya, Selasa (4/1/2021) mengatakan bahwa telah mengembangkan teknologi berbasis VR dan AR di industri kesehatan, pertambangan dan alat berat.

“Di Arutala, salah satu nilai yang kami kembangkan adalah teknologi dapat memberikan solusi di berbagai lini sektor kehidupan, salah satunya pelatihan yang bersifat high risk dan high cost," ujar Indra seperti dilansir dari Antara.

Indra mengatakan setelah melakukan riset dan mengamati pola kebutuhan klien, pihaknya berkesimpulan pelatihan yang paling relevan dengan tantangan tersebut adalah di bidang medical dan engineering base.

"Dengan menciptakan ruang baru melalui teknologi VR dan AR, kita dapat menekan angka risiko dan biaya di pelatihan pada kedua sektor tersebut untuk mencapai hasil yang optimal. Sektor kesehatan sendiri berisiko tinggi bagi pelatihan nakes sejak pandemi COVID-19,” tambah Indra.

Indra mencontohkan, salah satu kendala pelatihan calon nakes saat pandemi adalah memandikan pasien secara langsung di rumah sakit akibat risiko penularan Covid-19. Dengan menggunakan VR, risiko penularan dapat ditekan karena pelatihan bisa dilakukan di rumah sakit virtual.

“Alih-alih harus pergi ke rumah sakit, kami hadirkan rumah sakit kepada para nakes untuk kemudahan praktikum. Tentu hal ini juga dapat meningkatkan efisiensi pelatihan melalui apa yang kita sebut teknologi VR dan AR,” tuturnya.

Hingga saat ini, Arutala menawarkan beberapa servis unggulan di antaranya VR, AR, MR, PC Simulator, hingga 360° Video. Startup yang didirikan pada tahun 2019 ini juga telah memiliki tujuh mitra institusi pendidikan dari tingkat SMK hingga perguruan tinggi dan lebih dari 25 pengembangan produk.

Pada tahun 2020 Arutala resmi bergabung dalam program Oculus Independent Software Vendor (ISV). Oculus merupakan anak perusahaan dari Meta yang membuat dan mengembangkan Oculus Quest, Oculus Rift, dan Oculus Go.

Melalui kerja sama ini, Arutala memiliki peluang untuk berkolaborasi langsung dengan tim dari Oculus dan membantu adopsi VR di Indonesia maupun kawasan Asia Pasifik.

Meski fokus pada tiga sektor pelatihan, Arutala tetap membuka peluang untuk mengembangkan di sektor lainnya. Beberapa teknologi pengembangan lainnya di antaranya adalah drone passenger VR untuk Frogs Indonesia, virtual store VR untuk Ecodoe, automotive virtual web, Gamelan VR, hingga Artda, yaitu lagu dan tarian nasional anak-anak dalam bentuk AR hasil kolaborasi dengan Lab Sarisworo yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Baiklah itu aja Berita singkat dari mimin, Stay tune terus di Jiwa Cuan. Tetaplah konsinten bermain trading, jangan mudah putus asa, Salam Cuan.